Menunggu
Menunggu berasal dari kata kerja tunggu yg mendapat awalan me. sehingga bila digabung menjadi menunggu. jadi menunggu dapat masuk kedalam kategori pekerjaan. iyahh bener menunggu merupakan pekerjaan yang kadang dilakukan dengan amat sangat terpaksa. bahkan ada sebagian orang yang mengklaim bahwa menunggu adalah pekerjaan yg membosankan. tapi tidak bagiku. bagiku, menunggu adalah pekerjaan yang sangat amat membosankan.
aku paling sebel, benci, resah, gelisah, dan apalah itu istilahnya kl harus menunggu. menunggu orang yg mau datang, menunggu makan siang datang, menunggu gaji, menunggu internet normal, atau menunggu yang lainnya.
aku merasa waktuku terbuang walau kadang tidak sia - sia. apalagi menunggu untuk hal - hal yang belum pasti. misal ada teman jauh bilang kl sekarang lagi dikota ini, ntr kl sempat mau mampir. wuihhhh penuh dilema. mau ngapa - ngapain serba salah. mau pergi takute ntar dia bnr2 datang. mau ditunggu kok ya gak pasti.
tapi apa boleh buat jika menunggu adalah pekerjaan terbaik yang harus kita lakukan. sewaktu masih kuliah tahap2 akhir, aku sering jadi penunggu gazebo kampus. dari pagi hingga sore sendirian duduk digazebo tersebut. hanya untuk menunggu sang dosen pembimbing datang. padahal setelah datang dan ketemu paling2 cm bs tatap muka 1 - 2 jam ato bahkan cuma beberapa menit karena sang dosen ada undangan rapat ato keperluan laen. parahnya lagi, bukan persetujuan ato tanda tangan pengesahan yang aku dapat tapi coretan disana sini yang membuatku semakin bosan dan kumal. tapi tak mengapa, toh akhirnya aku bisa ikut ujian dan lulus.
paling sebel kalau janjian sama temen yang berprofesi sebagai juragan karet. bukane beneran jadi juragan karet tapi sukanya ngaret. molorrrr terus kalau janji. sms sudah sampai disini, eeee dh tak bela - belain cuma cuci muka terus tancap gas, ternyata sampai di TKP korban tidak ada. nungu dan nunggu. setelah korban nongol dengan santainya cengar cengir minta maaf karena telat. udah tau telat bilang telat lagi. huh kl bukan temanku udah tak timpuk pake krupuk tuh muka.
entah sudah berapa banyak kejadian yang memaksaku untuk mau dan harus mau menunggu. entah untuk hal yg pasti ataupun semu. menunggu internet lancar, menunggu aliran listrik normal, menunggu catering datang tepat waktu, menunggu gaji dan bonus cair, menunggu seseorang yg bs ngertiin aku ( hayyah nggladrah ), dan menunggu apa yang harus aku tunggu .....
Menunggu berasal dari kata kerja tunggu yg mendapat awalan me. sehingga bila digabung menjadi menunggu. jadi menunggu dapat masuk kedalam kategori pekerjaan. iyahh bener menunggu merupakan pekerjaan yang kadang dilakukan dengan amat sangat terpaksa. bahkan ada sebagian orang yang mengklaim bahwa menunggu adalah pekerjaan yg membosankan. tapi tidak bagiku. bagiku, menunggu adalah pekerjaan yang sangat amat membosankan.
aku paling sebel, benci, resah, gelisah, dan apalah itu istilahnya kl harus menunggu. menunggu orang yg mau datang, menunggu makan siang datang, menunggu gaji, menunggu internet normal, atau menunggu yang lainnya.
aku merasa waktuku terbuang walau kadang tidak sia - sia. apalagi menunggu untuk hal - hal yang belum pasti. misal ada teman jauh bilang kl sekarang lagi dikota ini, ntr kl sempat mau mampir. wuihhhh penuh dilema. mau ngapa - ngapain serba salah. mau pergi takute ntar dia bnr2 datang. mau ditunggu kok ya gak pasti.
tapi apa boleh buat jika menunggu adalah pekerjaan terbaik yang harus kita lakukan. sewaktu masih kuliah tahap2 akhir, aku sering jadi penunggu gazebo kampus. dari pagi hingga sore sendirian duduk digazebo tersebut. hanya untuk menunggu sang dosen pembimbing datang. padahal setelah datang dan ketemu paling2 cm bs tatap muka 1 - 2 jam ato bahkan cuma beberapa menit karena sang dosen ada undangan rapat ato keperluan laen. parahnya lagi, bukan persetujuan ato tanda tangan pengesahan yang aku dapat tapi coretan disana sini yang membuatku semakin bosan dan kumal. tapi tak mengapa, toh akhirnya aku bisa ikut ujian dan lulus.
paling sebel kalau janjian sama temen yang berprofesi sebagai juragan karet. bukane beneran jadi juragan karet tapi sukanya ngaret. molorrrr terus kalau janji. sms sudah sampai disini, eeee dh tak bela - belain cuma cuci muka terus tancap gas, ternyata sampai di TKP korban tidak ada. nungu dan nunggu. setelah korban nongol dengan santainya cengar cengir minta maaf karena telat. udah tau telat bilang telat lagi. huh kl bukan temanku udah tak timpuk pake krupuk tuh muka.
entah sudah berapa banyak kejadian yang memaksaku untuk mau dan harus mau menunggu. entah untuk hal yg pasti ataupun semu. menunggu internet lancar, menunggu aliran listrik normal, menunggu catering datang tepat waktu, menunggu gaji dan bonus cair, menunggu seseorang yg bs ngertiin aku ( hayyah nggladrah ), dan menunggu apa yang harus aku tunggu .....